Duh … Aduh Enam Provinsi Tertinggi Buta Akasaranya

0
1021

Oleh: Suparlan *)

Masdik.com tanggal 9 September 2016 menunjukkan data enam provinsi yang tertinggi buta aksaranya. Dirjen Paudni Kemendikbud membeberkan tanpa aling-aling ke enam provinsi terbanyak buta aksaranya tersebut.  Dari enam provinsi tersebut, ada 5,9 juta penduduk Indonesia yang masih buta aksara. Dibuatkan tabelnya agar lebih mudah membacanya, termasuk melihat siapa gubernur dan wakil gubernurnya, karena gubernur dan wakil gubernurnyalah yang paling bertanggung jawab terhadap masalah buta aksara di daerahnya.

Tabel 1: Tabel Provinsi dan Jumlah Buta Aksaranya Tahun 2015

No. Provinsi Gubernur/wakil gubernur Jumlah buta aksara
1 Provinsi Jawa Timur Sukarwo/

Sjaifullah Yusuf

1, 458.184
2 Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo/

Heru Sudjatmoko

943.683
3 Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan/

Deddy Miswar

604.378
4 Provinsi Papua Lukas Enembe/

Klemen Tinal

584.441
5 Provinsi Sulawesi Selatan Syarul Yasin Limpo/

Agus Arifin Nukman

375.221
6 Provinsi NTB Muhammad Zainul Majdi

Muhammad Amin

315.258
Jumlah 5,9 juta

 

Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/17

Data tersebut tentu akan membuat kita mengaduh ”aduh duh” dengan rasa kesakitan luar biasa. Belum lagi jika dicari korelasinya dengan berbagai aspek kehidupan di daerah provinsi tersebut.

Pertama, gunernur dan wakil gubernur Jawa Timur akan mengaduh. Kenapa provinsi yang dipimpinnya paling tinggi buta aksaranya. Mendikbud sendiri, yang nota bene lulusan Universitas Negeri Malang (mudah-mudahan tidak salah) pasti akan merasakan sedikitnya kaget, karena berada dalam provinsi yang terbanyak buta aksaranya. Sama dengan Masdik.com sendiri, dari kampung halaman Trenggalek ternyata juga termasuk dalam provinsi yang mempunyai data terbanyak buta aksaranya. Setelah membaca tulisan ini, sahabat saya Satria Dharma, orang Surabaya, juga merasakan hal yang sama, karena tokoh literasi ini sering memamerkan Ibu Risma Walikota Surabaya sebagai Kota Literasi pertama di Indonesia. Pastinya Satria Dharma akan merasakan aduh-aduh juga setelah ini.

Kedua, gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, yakni Ganjar Pranowo dan Heru Sujatmoko mudah-mudahan akan tersentak karena provinsi yang dipimpinnya ternyata memiliki jumlah buta aksara yang nomor dua di Indonesia. Padahal gubenur ini termasuk gubenur kelas tinggi, karena sering masuk televisi untuk menjelaskan kehebatan daerahnya.

Ketiga, gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, yakni Ahmad Heryawan dan Deddy Miswar mudah-mudahan juga merasakan aduh-aduh karena Ahmad Heryawan ini akan memimpin Jawa Barat kedua kalinya. Sebaimana publik maklum, wakil gubernurnya juga sering muncul di televisi menjajakan barang-barang tertentu kepada masyarakat, dan barang dagananya kelihatan laku keras. Demikian seterusnya ketika membaca data buta aksara di enam provinsi di Indonesia. Seharusnya Presiden dan Wakil Presiden Jokowi dan Jusuf Kala mestinya akan menilai kinerja seluruh gubernur dan wakil gubernurnya.

Keempat, kelima, dan keenam, masdik.com tidak mengetahui secara jelas kondisi dan kinerja masyarakat daerah provinsi masing-masing. Yang saya ketahui sedikit tentang pelaksanaan peran, fungsi, dan tugas Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah di enam daerah provinsi tersebut? Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dibentuk bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan di daerah provinsi masing-masing daerah dan sekolah.   

Korelasi buta aksara

Korelasi utama daerah provinsi yang jumlah pendidiknya tinggi, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat pada umumnya karena faktor kemiskinan yang tinggi. Hal tersebut ibarat korelasi antara kekufuran dan kefakiran. Kita ingat kasus Angelin yang lahir dari bapak dan ibu yang tinggal di Kabupaten Banyuwangi. Angelin diadopsi dan kemudian dibunuh orang tua angkatnya. Korelasi banyaknya buta aksara di daerah provinsi yang jumlah penduduknya besar seperti Jawa Timur adalah berkait dengan masalah 3 T, sementar besarnya angka buta aksara di Papua, korelasinya adalah karena faktor geografis.

Buta aksara ternyata memang bukan masalah yang sepele. Itulah sebabnya Allah SWT sejak empat belas abad yang lalu telah mengutus malaikat ibril untuk menyampaikan perintah kepada Rasulullah SAW untuk IQRA, IQRA, dan IQRA. Apakah Umat-Nya telah memenuhi perintah-Nya? Wallahu alam. Mohon maaf dan terima kasih.

Referensi: jpnn.com.

Depok, 9 Oktober 2016.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.