JAKARTA — Pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) masa bakti 2016–2019 baru saja mengadakan rapat kerja (raker) di Ruang Serba Guna Indonesia Power, Jakarta.
Raker itu bukan hanya membahas program kerja untuk masa bakti tiga tahun ke depan, tapi juga untuk mengesahkan struktur pengurus.
Raker ini dihadiri oleh Ketua Umum Iluni UI 2016-2019, Arief Budhy Hardono, beserta jajarannya dan Rektor UI, Muhammad Anis, beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Arief menuturkan bahwa raker ini bertujuan untuk meneguhkan kepengurusan Iluni UI dalam tiga tahun ke depan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan program-program kerja yang konkret. Tidak hanya untuk Iluni UI maupun UI semata, melainkan juga bagi Indonesia.” ujar Arief.
Kepengurusan Iluni UI terdiri atas tujuh center, antara lain Communication Center, Almamater Center, Community Development Center, dan Policy Center. Semua center itu diharapkan saling bersinergi agar kegiatan-kegiatan yang ada bisa terharmonisasi.
Kepengurusan Iluni UI 2016-2019 juga berkeinginan untuk melayani dan melahirkan warisan yang apik.
“Dan ini tantangan besar,” sambung Arief.
Arief menambahkan, Iluni UI memiliki peran untuk berkontribusi langsung dalam memberikan informasi dan nilai tambah bagi almamaternya. Oleh sebab itu, Iluni UI harus berperan membuat universitas lebih baik.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, dia mengatakan, Iluni UI harus terus memberikan sumbangan kepada bangsa, tidak hanya dalam bentuk materi, tapi juga pemikiran.
“Kontribusi yang akan kami lakukan tidak hanya di bidang sosial politik, namun juga mungkin ekonomi, energi dan berbagai isu lain. Semoga, Iluni UI menjadi yang terdepan dalam memberikan kontribusi bagi bangsa selama periode kepengurusan saya,” tutur Arief.
Sementara itu, Rektor Muhammad Anis menjelaskan, selaku institusi, UI tidak bisa berjalan tanpa keberadaan ikatan alumni. Oleh karena itu, Anis menegaskan rektorat mendukung penuh kepengurusan Iluni UI di bawah kepemimpinan Arief.
“Dinamika perbedaan itu sunnatullah. Kalau belum bisa menerima perbedaan berarti belum dewasa,” katanya.
Menurut Anis, reputasi UI sebagai kampus ternama di Indonesia, regional, maupun dunia, tak lepas dari kontribusi mahasiswa, dosen, dan alumni.
Ke depan, kata Anis, UI ingin mendapatkan pengakuan yang lebih besar dari dalam dan luar negeri. Salah satu langkah terkini adalah memperkuat Career Development Center (CDC).
Harapannya, para mahasiswa mampu menjadi wirausaha andal yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
“Kita ingin mengajak alumni untuk menjadi guest lecture agar dapat membagi pengalaman,” ujar Anis.
Lebih lanjut, Anis mengapresiasi program-program kerja Iluni UI yang telah dipaparkan hari ini.
“Semoga semua itu bisa menjadi stimulus agar kita bisa berperan untuk bangsa dan negara serta menyelesaikan masalah dalam maupun luar negeri,” katanya. (flo/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com