Lulusan SMK Harus Berkompetensi agar Mampu Berkompetisi

0
435
140129_255361_Muhadjir_Effendy_d.jpg

SURAKARTA – Sebanyak 1.129 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengikuti uji kompetensi massal. Uji kompetensi tertulis dan praktik. Ujian massal yang dimulai sejak Sabtu (15/10) itu dibagi dalam 14 bidang kompetensi.

Uji kompetensi itu untuk mengukur tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik, kursus dan satuan pendidikan non formal lainnya. Tujuannya sebagai gerakan untuk membangkitkan dan penyadaran tentang perlunya kompetensi di berbagai bidang pekerjaan atau keahlian.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan, kompetensi merupakan salah satu penentu partisipasi aktif Indonesia di kancah persaingan global. Sedangkan faktor penentu lainnya adalah faktor usia.

“Ada dua partisipasi Indonesia, pertama partisipasi usia. Kedua, kemampuan, kesanggupan menuntaskan semua pekerjaan yang ditangani itulah yang disebut kompetensi,” ujar Muhadjir dalam pernyataan resminya, Minggu (16/10).

Menurutnya, kompetensi berarti sanggup dan mampu dengan syarat-syarat tertentu dan tidak asal-asalan dalam mengerjakan sesuatu. Di sinilah siswa SMK dan para peserta kursus akan menentukan lapangan pekerjaan Indonesia.

Menteri yang gemar berbatik itu menegaskan, apabila para lulusan SMK tidak berkompeten maka akan banyak tenaga kerja dari luar negeri membanjiri Indonesia. Akibatnya, para siswa lulusan Indonesia akan kalah bersaing.  

“Untuk menyiapkan tenaga kerja handal dan mampu bersaing dengan negara lain, harus kerja keras. Kita tidak boleh lagi mengirim pembantu rumah tangga ke luar negeri tapi yang kita kirim tenaga-tenaga terampil," pungkasnya.(esy/jpnn)

Source: JPPN.COM

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.