Indonesia Bak Rumah Kedua Bagi Yang Mulia Raja Salman, Lalu Saudi Arabia Bak Rumah Keberapa Bagi Kita?

1
3275
Presiden Jokowi Sambut Langsung Kedatangan Raja Salman - Biro Pers Kepresidenan
Presiden Jokowi Sambut Langsung Kedatangan Raja Salman - Biro Pers Kepresidenan

Oleh: Suparlan  *)

Alhamdulillah,  wasyukurillah, laqaula wala quwwata illabillah. Pada tanggal 1 s/d  9 Maret 2017, Indonesia telah menerima berkah kedatangan tamu yang luar biasa, yakni Raja Salman bin Abdul Azis dari  Saudi Arabia. Jumlah rombongan yang mengiringi tamu yang mulia tersebut sebanyak seribu lima ratus orang. Jumlah yang luar biasa itu menurut cerita memiliki tugas masing-masing untuk melaksanakan dakwah, termasuk dakwah bilhal.

Wakil Presiden RI ikut menyambut gembira kedatangan tamu yang mulia, Raja Salman , yang telah melaksanakan kunjungan kenegaraan dan wisata di Indonesia. Penulis melihat sendiri para siswa sekolah dan warga masyarakat dengan caranya sendiri ikut menyambut kedatangan Raja Salam, dengan sabar berdiri antara lain di beberapa ruas jalan tol Jabotabek. Anak-anak sekolah dengan memegang dan mengibarkan bendera merah putih dan bendera Saudi Arabia untuk menunjukkan betapa tingginya kekerabatan sebagai sesama bangsa untuk saling menjalin kerja sama. Jalinan kerja sama tersebut antara lain merupakan bisnis sebagaimana tertuang dalam MOU antara kedua negara.

Bahkan selain Raja Salman melaksanakan acara kunjungan kenegaraan, beliau juga melanjutkan acara kunjungan memorial yang bertujuan untuk menjadi memori kenang-kenangan kubungan kekerabatan antara para pemimpin Saudi Arabia dan Indonesia pada masa lalu dan masa sekarang.  Itulah sebabnya Megawati Sukarno Putri  bersama dengan putrinya Puan Maharani yang memperoleh kesempatan bertemu dengan The King of Salman, karena penghormatan beliau kepada cucu-cucu Presiden pertama Indonesia.  Sayangnya, melihat acara seremonial tersebut kurang bersambut dengan tradisi Arab yang santun, dengan nilai-nilai-keislaman, seperti dengan hijab. Demikianlah celoteh sopir grap kepada penulis tentang kunjungan Raja Salam di Indonesia. Katanya, banyak penumpang grap-nya yang mengutarakan hal ini tentang kesan kedatangan Raja Salman ke Indonesia. Memang boleh saja pertemuan seremonial tersebut dilaksanakan sesuai dengan adat dan tradisi masing-masing budaya. Kedatangan Raja Salman di Indonesia lebih sebagai penghormatan timbal balik antara Indonesia dan  Saudia Arabia.  Faktor-faktor mempengaruhi hubungan  timbal balik antara Saudi Arabia dan Indonesia adalah sebagai berikut.

Pertama, Raja Salman menggingat dengan kuat kebaikan Presiden Pertama Indonesia yang telah menanam  “pohon reboisasi” yang sekarang masih tumbuh subur di bukit-bukit di Saudi Arabia, yang sekarang tanaman itu dikenal luas sebagai pohon Sukarno. Para jamaah haji dari berbagai belahan dunia secara luas akan mengenalnya pula sebagai pohon Sukarno.

Kedua, Raja Salman  juga tidak dapat melupakan pengakuan kemerdekaan Indonesia yang pertama kali oleh negara Mesir, dan negara kedua yang telah mengakui kemerdekaan Indonesia tidak lain adalah negara Saudi Arabia. Itulah sebabnya, tidak salah  jika Raja Salman menyatakan bahwa beliau merasakan selama di Indonesia bak rumah kedua. Hal ini tentu saja sama dengan perasaan Presiden pertama Indonesia yang mudah-mudahan  juga menjadi bak sebagai rumah kedua selama di Saudi Arabia.

Ketiga, hubungan Saudi Arabia dan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, karena Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya terbesar kelima didunia. Lebih dari itu, Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Keempat, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia tersebut, maka penduduk mulism di Indonesia akan memberikan jumlah terbanyak bagi calon jamaah haji yang akan  menunaikan ibadah haji di Masjidil Haram, Saudi Arabia.

Kelima, pengakuan Raja Salman yang merasa bak seperti rumah kedua harus kita yakini bukan sebagai pengakuan yang bas-basi. Bukan pula sebagai pengajuan ada udang di balik batu. Insya Allah pengakuan tersebut  adalah pengakuan yang berasal dari hatu nurani yang paling dalam. Oleh karena itu sebagai anak bangsa di negeri ini kita perlu mengucapkan rasa syukur yang besar kepada Allah SWT.

Berdasarkan kelima faktor yang mempengaruhi hubungan timbal balik kedua negara tersebut, ada satu pertanyaan balik yang perlu mendapatkan pertimbangan bagi negeri kita tercinta.

 

Jika Raja Salman merasakan bahwa Indonesia bak rumah ke dua, maka “raja atau pun para pemimpin” Indonesia merasakan Saudia Arabia bak rumah keberapa?

Kita semua berdo’a mudah-mudahan, pemimpin Saudi Arabia dan pemimpin Indonesia sama-sama memberikan penghormatan yang sama kepada negara dan bangsanya masing-masing. Mudah-mudahan para pemimpin Saudia Arabia menghormati negara dan bansga Saudi Arabia dan Indonesia sebagai rumah pertama dan kedua. Mudah-mudahan para pemimpin Indonesia menghormati negara dan bangsa Indonesia dan Saudi Arabia sebagai rumah pertama dan kedua. Amin.

*) Laman: www.suparlan.com; Surel: me@suparlan.com; Portal: masdik.com.

Depok, 7 Maret 2017.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.