36 Juara Lomba Pidato Bahasa Indonesia Kunjungi Omah Kecebong

0
910

JOGJAKARTA – Sebanyak 36 juara lomba pidato berbahasa Indonesia bagi penutur asing 2016 dari 18 negara mengunjungi Omah Kecebong, Sabtu (20/8) kemarin.

Mereka adalah juara ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri.

Mereka datang ke ikon icon rumah budaya dan wisata hortikultura di Sleman untuk mengenal alam dan budaya setempat serta menikmati makan malam perpisahan. Kegiatan itu dilakukan di sela kunjungan wisata budaya ke Yogyakarta dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia sebagai hadiah istimewa dari pemerintah Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan, lomba digelar untuk memperluas penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan internasional. Acara diselenggarakan di 18 negara akreditasi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI dan Rumah Budaya Indonesia.

Yaitu Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi, Belanda, Filipina, India, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir, Myanmar, Papua Nugini, Perancis, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Turki.

“Ini adalah upaya khusus kita dalam merayakan kebanggaan dalam berbahasa Indonesia,” kata Hilmar.

Hilmar mengatakan, lomba yang diselenggarakan pada Juni hingga Juli tersebut, telah menghasilkan masing-masing dua orang pemenang dari 18 negara yang berhasil meraih hadiah berupa paket perjalanan ke Indonesia.

Mereka berpartisipasi dalam acara Apresiasi Pemenang Lomba Pidato Bahasa Indonesia pada 15-21 Agustus 2016 di Jakarta dan Yogyakarta.

Sementara itu, penggagas Omah Kecebong Hasan Setyo Prayogo menyampaikan rasa terima kasih dan penuh syukur kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebab, Omah Kecebong dapat turut serta dalam kegiatan apresiasi ini. Khususnya karena selama berada di Indonesia, tiga puluh enam peserta tersebut diajak untuk belajar budaya Indonesia melalui berbagai aktivitas.

Seperti kunjungan ke sejumlah museum, situs warisan dunia UNESCO, workshop budaya serta menyaksikan berbagai pertunjukan seni. Selain itu, mereka berkesempatan untuk turut menghadiri upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di Istana Negara pada 17 Agustus 2016.

Pada hari terakhir, para peserta berkunjung ke Candi Borobudur, Museum Merapi dan Tour Lava serta Omah Kecebong, Yogyakarta ini untuk menikmati keindahan alam pedesaan dan kebun hortikultura sekaligus mengikuti jamuan makan malam perpisahan.

“Seluruh peserta kami ajak menjelajah alam Sendari yang begitu asri sambil naik diatas gerobak sapi. Kami yakin itu akan menjadi pengalaman unik yang tak terlupakan,” ujar Hasan.

Dia menambahkan, Omah kecebong sangat senang menyambut kehadiran tamu-tamu istimewa dari 18 negara ini. Pihaknya memang selalu terbuka dan mendukung berbagai kegiatan pendidikan, pelestarian seni dan budaya, pariwisata serta penghijauan.

Lawatan spesial ini memang begitu sesuai dengan tujuan digagasnya tempat ini yaitu menjadi tempat yang dapat bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan, untuk kegiatan seni dan budaya serta sebagai alternatif tempat tujuan wisata di Yogyakarta.

Sejumlah testimoni disampaikan oleh para juara dari 18 negara tentang pengalaman mereka mengunjungi Omah Kecebong. Seperti yang dituturkan oleh Amy Brueck dan Gillian dari Amerika Serikat.

Dia mengatakan bahwa mengunjungi tempat ini adalah suatu pengalaman yang begitu menarik karena  tempatnya indah, suasananya hangat, makanannya enak, musik yang asyik dan teman-teman yang menyenangkan dan senang dapat belajar membuat wayang suket.

Begitu juga dengan Asleigh dari Australia yang menyampaikan terima kasih sudah membawa dirinya ke Omah Kecebong. Dia begitu senang dapat menikmati makanan dan pertunjukan yang begitu menarik. Asleigh berjanji akan kembali mengunjungi tempat ini bila kelak berlibur ke Yogyakarta. (jos/jpnn)

Selengkapnya: www.jpnn.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.