JAKARTA – Bukan hanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag) juga menyalurkan kartu Indonesia pintar (KIP).
Bedanya, di Kemenag siswa madrasah pemegang KIP bisa langsung mencairkan uangnya.
Direktur Madrasah Kemenag Nur Kholis Setiawan menjelaskan pada tahap pertama, KIP yang dicetak untuk anak-anak madrasah mencapai 1,3 juta lembar. ’
’Sekarang yang sudah terdistribusi ke siswa penerima mencapai 924.327 kartu,’’ jelasnya di Jakarta kemarin (25/9).
Nur Kholis menjelaskan siswa madrasah pemegang kartu tidak perlu lagi mendaftar atau entri data di education management information system (EMIS) milik Kemenag.
Berbeda dengan siswa pemegang KIP di sekolah, yang harus entri data terlebih dahulu di layanan data pokok pendidikan (dapodik) Kemendikbud.
Dia menjelaskan tahap kedua penyaluran KIP bakal dijalankan mulai akhir September ini. Nur Kholis menargetkan distribusi KIP untuk anak-anak di madrasah beres Oktober mendatang.
Nur Kholis menjelaskan siswa madrasah bisa langsung mencairkan KIP karena mereka sudah memiliki nomor atau akun rekening sendiri-sendiri.
’’Jadi KIP itu sebagai kartu untuk pembuktian saat mencairkan di bank,’’ jelasnya.
Dia mengakui bahwa sampai sekarang belum ada siswa yang mencairkan. Sebab Kemenag pusat dan jajaran di tingkat kabupaten/kota.
Dalam waktu dekat siswa di madrasah sudah bisa mencairkan uang KIP dengan pendampingan tim di madrasah masing-masing.
Sementara itu Kemendikbud masih tertutup dengan perkembangan penyaluran dan pencairan KIP mereka.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menjelaskan, mereka tetap menunggu sampai akhir September ini. ’’Kami akan jelaskan nanti,’’ katanya. (wan/sam/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com