7,2 Juta Pemegang KIP Sudah Daftar Dapodik, Besok Terakhir ya

0
528

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melansir sudah ada 7,2 juta pemegang kartu Indonesia pintar (KIP) daftar di data pokok pendidikan (dapodik). 

Pendaftaran ini berlangsung hingga 30 September besok.

Mendikbud Muhadjir Effendy menjelaskan tingkat pendaftaran itu setara dengan 60 persen hingga 70 persen. 

Dia mengatakan Kemendikbud terus menunggu sampai perkembangan terakhir per 30 September besok. 

"Jika masih ada yang belum daftar, kita sudah siapkan antisipasinya," katanya di Jakaraa kemarin.

Langkah antisipasinya adalah dengan menggunakan data dapodik. Dengan cara ini, Kemendikbud tidak perlu lagi menunggu kartu sampai di tangan siswa. 

Intinya dengan data dapodik, bisa diketahui dengan cepat anak-anak sekolah kurang mampu yang berhak mendapatkan uang KIP.

Muhadjir belum bersedia menjelaskan secara detail skenario penanganan KIP jika masih belum terdistribusi sampai 30 September nanti. 

Dia masih optimis distribusi KIP bisa maksimal. Kemudian tinggal entri data pemegang KIP ke dapodik.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad hingga 19 September sebanyak 90 persen KIP sudah sampai ke tangan siswa. 

"Laporan distributor sudah 95 persen. Tapi hasil monitoring sekitar 81 persen," tuturnya.

Hamid menjelaskan di lapangan banyak sekali temuan distribusi KIP. Diantaranya ada 3,5 juta anak yang orangtuanya terima kartu keluarga sejahtera (KKS) tapi tidak terima KIP. 

Hamid menegaskan anak dari keluarga pemegang KKS otomatis menerima KIP. 

"Cuma kartunya masih dimana. Apakah di kantor desa atau di tempat lain," jelasnya.

Hamid sampai sekarang masih fokus pada distribusi dan pendaftaran dapodik. 

Kemendikbud belum berbicara soal pencairan uangnya. Setelah urusan distribusi dan registrasi KIP di dapodik beres, baru pencairan uangnya. (wan/sam/jpnn)

 

Selengkapnya: www.jpnn.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.