Oleh: Suparlan *)
***
Happiness is the meaning and the purpuse of life, the whole aim and end of human existence. Kebahagiaan adalah makna dan tujuan kehidupan, keseluruhan tujuan dan akhir keberadaan manusia.
(Aristoteles)
**
Pada tanggal 29 November 2013 yang lalu saya sempat pulang ke kampung halaman ke Kabupaten Trenggalek. Sekalian karena ada tugas monev dari kantor. Saat menunggu keberangkatan pesawat Garuda dari Jakarta ke Surabaya, saya sempat kesepian. Untuk mengurangi rasa kesepian itu, saya membeli buku kecil bertajuk “The Happiness Project” karangan Gretchen Rubin. Buku best seller harian New York Time ini memang enak dibaca dan perlu — kata sebuah majalah terkenal.
Siapa yang tidak perlu kebahagiaan? Semua orang sangat mau itu. Tapi tidak semua orang mau merencanakannya dengan baik Padahal sesungguhnya kita mengetahui bahwa “who don’t make a plan, make a fail”. Bahkan ada kata-kata mutiara “Jangan berdo’a jita tidak berusaha (anoname). Kata-kata bijak ini sebenarnya sama dengan ajaran yang menyatakan bahwa “Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum atau seseorang, jika kaum atau seseorang itu tidak mau mengubahnya”.
Melalui tulisan singkat ini saya akan berbagi informasi tentang isi buku itu. Mudah-mudahan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin membuat proyek kebahagiatan. Secara umum, buku itu memang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan buku yang lain.
Pertama, dapat dan mudah diterapkan, karena diberikan banyak contoh kongkrit dalam kehidupan kita sehari-hari. Kedua, buku itu menggabungkan teori dengan praktiknya. Meski berbahasa Inggris, buku itu mudah dicerna karena telah mengabungkan antara teori dan praktiknya. Ketiga, dilandasi oleh konsep atau teori dari beberapa orang terkemuka dalam bentuk kata-kata bijak dari orang-orang terkemuka seperti ilmuwan, budayawan, ahli filsafat, dam sebagai-nya. Kebetulan penulis gemar dengan kata-kata bijak seperti itu. Salah satunya adalah kata-kata bijak dari Aristoteles mengatakan bahwa “Happiness is the meaning and the purpuse of life, the whole aim and end of human existence”. Kebahagiaan adalah cara dan tujuan kehidupan, keseluruhan tujuan dan akhir dari eksistensi kehidupan manusia.
Buku itu berisi tentang contoh proyek-proyek yang akan dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan utama untuk setiap bulan dalam satu tahun. Tulisan ini merupakan modifikasi dari proyek-proyek yang telah disusun oleh penulisnya, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Setiap bulan kita perlu menetapkan fokus program dengan kegiatan untuk mencapai tujuan yang dapat dicapai (achieveble). Untuk mencapainya pertlu direncanakan alternatif-alternatif kegiatannya.
Proyek Bulan Januari
Sebagai contoh, pada bulan Januari tahun 2014, programnya adalah meningkatkan vitalitas jasmani. Maklum, saat ini banyak kita termukan berbagai macam jenis penyakit yang telah menjangkiti teman kerja kita, bahkan di antaranya telah dialami teman kita yang jauh lebih muda. Di ujung usianya yang semakin tua, mereka tdak dapat meraih kebahagiaan hidupnya karena berbagai macam penyakit yang telah menggerogoti badannya. Ada yang terkena stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Mengapa? Karena tidak dapat menjaga vitalitas jasmaninya. Kegiatan apa yang harus dilakasnakan untuk mencapai proyek ini? Kegiatan utamanya misalnya pergi tidur lebih awal (go to sleep earlier), senam lebih baik (exersice beter), bangun subuh, lalu jalan kaki dan senam tangan – ini contoh tambahan dari penulis – untuk mengatur pola makan yang sehat, dan sebagaimnya. Ketika melaksanakan haji di Mekah, sebagai contoh, kita berusaha untuk melakukan tawaf, kalau bisa setiap hari. Bagi penulis, rukun haji ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk menjaga vitalisas jasmani kita. Kenapa kita tidak setiap pagi menyemparkan diri untuk jalan kaki mengelilingi kompleks perumahan kita? Orang bilang “walking is the cheapest sport”. Keberhasilan proyek pada bulan Januaari ini, diharapkan akan meningkat vitalitas jasmani kita sebagai upaya untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupan kita.
Proyek Bulan Februari
Pada bulan Februari, kita dapat merancang proyek misalnya Mengingat Cinta (Remember Love). Untuk dapat merawat dan mempertahankan perkawinan kita agar tetap menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrohmah – ini juga contoh dari penulis sendiri – kegiatan yang dapat direncanakan juga dapat beraneka ragam. Salah satu prinsipnya adalah jangan mengharapkan penghormatan dan penghargaan dari pasangan. Sebab, kalau tidak memperolehnya, kita akan kecewa. Kecewa berat. Ya, ini memang terasa aneh, mengapa? Kita akan merasa berhagagia kalau telah memperoleh penghormatan dan penghargaan. Ya, itu kalau dapat! Kalau tidak, kita akan memperoleh kekecewaan yang lebih berat. Oleh karena itu, sebagai suami atau istri, yang kita lakukan adalah amal sholeh yang menjadi kewajiban yang harus kita tunaikan dalam kehidupan. Jadi, melakukannya adalah sebagai kewajiban, tidak perlu ada udang di balik batu — untuk memperoleh penghormatan dan penghargaan, karena kewajiban memberi nafkah lahir dan batin adalah ikhlas karena Allah Swt. Itulah sebabnya Ruben memberikan contoh juga dengan kegiatan “fight right” atau melawan hak, karena kita lebih mengutamakan kewajiban daripada hak. Satu lagi kegiatan yang membuat kita bahagia adalah bercanda dengan anak dan cucu, serta seluruh anggota keluarga. Itulah sebabnya kegiatan MC – momong cucu – dapat menjadi salah satu kegiatan dalam bulan Februari.
Proyek Bulan Maret
Lalu, apa proyek pada bulan Maret 2014? Menjalin silaturahim (persaudaraan, friendship). biKegiatan yang direncanakan misalnya menelepon teman-teman lama, menyambung kembali tali silaturahim, baik teman-teman lam maupun mencari teman-temas, . Ingat, kita menghayati manusia yang baik adalah manusiia yang selalu menyambung tali silaturahim, yakni dammmatan menjalin kembali tali silaturahim dengan teman-teman lama, misalnya dengan mengunjungi teman yang sedang sakit, mencari teman baru dalam komunitas baru. Dengan teman baru, kita dapat memperoleh pengalaman lebih banyak, dapat berbagi pengalaman dengannya. Sebagai contoh, pada bulan ini penulis dapat bergabung dengan komunitas senam tera di kompleks perumahan lain. Selain dapat meningkatkan kesegaran jasmani, kita dapat meningkatan kesegaran rohani. Foto berikut ini menggambarkan keakrapan dengan teman-teman baru dalam kegiatan senam tera di Kompleks Perumahan Gema Pesona, Kota Depok.
Proyek Bulan April
Lalu, apa proyek pada bulan April? Buku itu memberikan contoh Peningkatan Kinerja. Inilah amal kegiatan utama yang kita gunakan untuk mencari “sesuap nasi” kalau bisa dengan semangkuk berlian. Heee …. demi kehidupan keluarga. Itulah sebabnya kinerja itu haruslah yang “halalan toyyiban” atau yang halal dan baik. Bukan justru nmenjadikan kerjanya untuk menumpuk harta sampai tujuh turunan dengan menggerogoti uang rakyat. Cara seperti ini sudah barang tentu akan menjadi jalan untuk memperoleh kebahagiaan, tetapi akan menjadi jalan penyesalan ynng tak terampunkan oleh Allah Swt.
Kalau sudah pensiun seperti penulis ini, peningkatan kinerja apa? Pensiun bukan akhir dari pengabdian dan prestasi kerja. Usia boleh semakin senja, tetapi semangat kerja harus tetap membara. Untuk melaksanakan proyek ini, ada instansi yang mengadakan pelatihan bagi pada pensiunan untuk mengikuti pelatihan untuk membuka bisnis tertentu, agar pada saatnya memasukni usia pensiun kita tidak akan mengalami “power syndrom”, agar kita pensiunan dapat mengakhiri hidupnya dengan baik (khusnul khotimah).
Proyek Bulan Mei
Bulan Mei adalah bulan kelahiran. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt saya pada acara syukuran usia 65 tahun, saya akan mengadakan acara kecil-kecilan pertemuan yang saya mulai di Kota Malang, untuk menghadiri acara reuni mahasiswa IKIP Malang tahun 1996. Dalam acara reuni ini, saya akan berbagai ilmu dari beberapa buku yang sudah saya terbitkan, seperti Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, yang menjelaskan konsep kecerdasan ganda dari Howard Gardner. Banyak diantara kita belum memahami makna “cerdas” sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Cerdas lebih luas dari pandai, lebih luas lagi dari cergas (kosa kata Bahasa Malaysia) yang artinya cerdas secara fisik. Demikian pula dengan buku-buku yang lain seperti Menjadi Guru Efektif, Guru Sebagai Profesi, PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran (Curriculum dan Learning Material Development), Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan beberapa buku yang lain. Kegiatan ini sama sekali bukan untuk pamer, tetapi sebagai upaya untuk berbagai kebahagiaan, tentang hasil karya, yang mudah-mudahan bermanfaat bagi sesama kawan lama.
Proyek Bulan Juni
Proyek untuk bulan Juli, misalnya Menyantuni Anak Yatim dan Fakir Miskin. Jika pada bulan Maret proyeknya terkait dengan berbagi kebahagiaan dengan sesama teman selevel, maka proyek pada bukan ini khusus untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang perlu dibantu, mereka yang mengalami kesulitan dalam hidup. Dengan proyek ini kita perlu me-lihat “ke bawah”. Kita harus melihat bahwa di sekitar kita mungkin ada anak-anak yang terpaksa ditinggalkan oleh ayah atau ibunya, bahkan oleh keduanya. Dengan konsidi seperti itu, di negara yang sedang berkembang, kita akan menemukan banyak anak-anak jalanan yang tidak dapat mengenyam pendidikan. Mungkin ada fakir miskin yang entah karena apa terpaksa kesulitan untuk mencari makan dalam kehidupan-nya. Untuk itu kita perlu memberikan sebagian dari penghasilan untuk orang lain. Dua setengah persen dari harta yang kita miliki sesungguhnya adalah memang menjadi hak mereka, yang harus kita tunaikan. Bukan mereka harus meminta-mintanya kepada kita, tetapi kitalah yang harus membagi-bagikannya kepadanya.
Proyek Bulan Juli
Proyek pada bulan ini adalah “Mendalami Kitab Suci’. Berhenti belajar adalah berhenti hidup. Selain itu belajar adalah kewajiban setiap insan yang masih hidup. Itulah sebabnya belajar sepanjang hayat. Untuk bukan Juni, misalnya kita akan memfokuskan untuk dapat mendalami kitab suci. Istilahnya kita perlu “mengilmui ketaatan” yang selama ini telah kita amalkan. Ketaatan bukan hanya “taat buta” tetapi harus ketaatan yang dilandasi oleh landasan ilmu yang memadai. Proyek “Mendalami Kitab Suci” adalah upaya untuk memahami ayat dan sunah yang dijadikan panduan dalam kehidupan, sehingga kita memiliki pengetahuan yang luas, pemahaman terhadap ilmu itu secara yang mendalam, dan mengamalkannya dalam kehidupan.
Untuk “Mendalami Kitab Suci”, dewasa ini dapat dilakukan dengan media yang semakin luas. Acara taklim dapat kita ikuti di mana saja. Kitab suci digital ada di mana-mana. Kita dapat belajar dengan mengunakan media dengan cara yang mudah. Kembali kepada kaidah “man behind the gun” memberikan makna bahwa yang terpenting bukan karena alatnya, tetapi orangnya.
Proyek Bulan Agustus
Pada bulan ini, kita memasuki bulan Puasa. Oleh karena itu, kita merancang proyek untuk Menjaga Diri Lahir dan Batin melalui ibadah puasa. Momentum ini sangat baik dimanfaatkan dengan fokus untuk meningkatkan amal ibadah yang diperintahkan Allah Swt, dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang-Nya. Proyek ini menjadi praktik pelaksanaan, pemanfaatan dan peningkaan dari proyek-proyek yang lain. Seorang teman yang merasa sudah banyak melaksanakan ibadah, sampai dengan ibadah haji, beliau mem-punyai fokus kegiatan untuk melakukan safari Ramadan, dari satu masjid ke masjid yang lain.
Proyek Bulan September
Proyek pada bulan September adalah melakukan Perjalanan Rohani. Proyek ini dilaksana-kan dengan kegiatan khusus, misalnya menunaikan ibadah haji sebagai kewajiban untuk mencapai tangga pengabdian kepada Allah Swt. Untuk ini, kita memang harus memiliki biaya. Itulah sebabnya, kita perlu mempersiapkan secara matang, bukan dari aspek finansial, tetapi juga aspek ibadahnya. Naik haji sama sekali bukanlah hanya untuk meraih gelar “H” yang harus dipasang di depan nama. Bukan pula untuk menunjukkan kesom-bongan diri untuk dihargai. Itulah sebabnya, proyek ini semata-mata dilakukan karena untuk memenuhi perintah Illahi, dengan niat yang ikhlas semata-mata untuk memenuhi panggilan-Nya, setelah amalan yang lain telah dilakukan dengan baik, mulai dari mengu-capkan kalimah syahadat, melaksanakan shalat, menunaikan zakat – seperti dalam proyek sebelumnya – dalam menjalankan puasa, dan terakhir adalah menunaikan haji. Proyek ini sesungguhnya adalah untuk dapat berbagi kebahagiaan dengan sesama umat.
Proyek Bulan Oktober
Pada bulan ini, kegiatan yang perlu saya laksanakan adalah mengunjungi keluarga yang lama tidak berjumpa. Tujuannya adalah untuk menjalin tali silaturahim. Berbagi rasa dengan sesaudara dapat menimbulkan suka cita, apalagi dapat saling mencurahkan hati yang selama ini tersimpan di dalam hati. Acara ini juga untuk saling mengenang tentang kebaikan-kebaikan saudara kepada kita.
Proyek Bulan November
Untuk mencapai kebahagiaan, sebagaimana naik sepeda, kita memang tidak boleh diam, roda memang harus terus berputar. Karena diam berarti mati. Namun, untuk mencapai kebahagiaan kita perlu istirahat sejenak untuk sedikit bersenang-senang. Dalam acara ini, kita dapat rekreasi di pantai, di lereng gunung, ke tempat-tempat wisata yang indah, untuk dapat melepaskan kepenatan dalam kegiatan setahun lalu. Kita bersyukur ke hadirat Allah Swt karena kita senantiasa memperoleh rakhmat-Nya.
Proyek Bulan Desember
Sebagai penutup, berikut ini Anda dapat merencanakan program dan kegiatan untuk Proyek Kebahagiaan dengan mengisi tabel kegiatan untuk tahun berikutnya. Untuk ini kita dapat mengadakan syukuran dengan para sanak famili, dengan para tetangga. Dapat pula kita bisa buat acara tumpengan ala kampung di desa, atau acara pesta kecil, sambil berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Inilah sekedar sebagai contoh proyek kebahagiaan yang inspirasinya saya adopsi dari buku “The Project of Happiness” tersebut. Mudah-mudahan ada manfaatnya.
*) Laman: www.suparlan.com; surel: me@suparlan.com; portal: masdik.com.
Depok, 23 Januari 2014.