Semarang (ANTARA News) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang, Jawa Tengah menyatakan tidak setuju dengan rencana program lima hari sekolah karena mengancam keberadaan lembaga pendidikan agama nonformal.”Selama ini, lembaga pendidikan agama Islam ini lah yang mampu menjadikan perubahan karakter bangsa dengan baik,” kata anggota Komisi Pendidikan MUI Kota Semarang M Rikza Chamami di Semarang, Senin. Menurut dia, lima hari sekolah tidak akan bermakna sebagai pendidikan karakter jika berakibat gulung tikarnya madrasah diniyah, taman pendidikan Alquran (TPQ), dan pondok pesantren. Tentunya, kata dia, pemerintah, yakni…