Oleh: Suparlan *)
Hipno parenting mungkin merupakan ilmu baru bagi pembaca. Tapi, pasti ada pula yang menyatakan ilmu suah kuno, karena sebenarnya ilmu itu telah berkembang sejak abad pertengahan. Bahkan ilmuwan Muslim ikut berkiprah di dalamnya. Siapa yang mengembangkan matematika, kimia, dan ilmu-ilmu lain yang dapat diibaratkan luasnya lautan. Mungkin TIK yang tergololong lahir pada abad mutakhir, yakni abad ke-21. Yang mengembangkan ilmu-ilmu tersebut dalam abad pertengahan sebagian besar adalah ilmuwan Muslim. Dari mana kita memahami hal ini? Dari dua kitab yang perlu kita pelajari dalam menjalani kehidupan ini. Pertama Kitabullah, Al-Quran, petunjuk Allah atau hudallinnas. Kedua, Alam yang terkembang, termasuk hasil karya manusia. Manusia memang diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya. Kehidupan manusia itu sendiri dikenal sebagai bidang yang sangat luas yang disebut dengan pendidikan. John Dewey, ahli pendidikan dari Amerika menyatakan bahwa pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.
Kita sering mendengarkan bahwa dalam jalur pendidikan formal terdapat pendidikan untuk prasekolah sebagai jalur awal untuk mengenal sekolah. Sekolah atau escole atau the age of leisure yang harus dimaknai sebagai masa untuk bersenang-senang. Oleh karena itu, ada pihak yang menentang habis-habisan konsep FDS (full day school) yang mengartikan bahwa sekolah akan memaksa anak masuk sekolah dua puluh empat jam, dan setiap hari itu anak akan mengerjakan segala macam PR, dan kahirnya FDS akan menyita kesempatan anak untuk bermain dan meluangkan waktunya untuk memperoleh sepuluh hak anak berdasarkan konvensi PBB (1999) sebagai berikut.
Tabel: Hak-hak Anak-anak berdasarkan Konvensi PBB (1999)
No. | Hak Anak |
1 | Hak untuk BERMAIN |
2 | Hak untuk mendapatkan PENDIDIKAN |
3 | Hak untuk mendapatkan PERLINDUNGAN |
4 | Hak untuk mendapatkan NAMA (IDENTITAS) |
5 | Hak untuk mendapatkan status KEBANGSAAN |
6 | Hak untuk mendapatkan MAKANAN |
7 | Hak untuk mendapatkan akses KESEHATAN |
8 | Hak untuk mendapatkan REKREASI |
9 | Hak untuk mendapatkan KESAMAAN |
10 | Hak untuk mendapatkan peran dalam PEMBANGUNAN |
Tentunya FDS tidak akan berlaku seperti itu. Meski wacana FDS memang harus difinalkan program finalnya, Medikbud menegaskan FDS diharapkan dapat mendongkrak mutu pendidikan, sebagaimana yang telah dilaksanakan di beberapa sekolah swasta. Program FDS harus:
- Berdasarkan pendekatan belajar PAKEM yang didalamnya terdapat untuk yang menyenangkan atau SAL (student active learning) JAL (joyful active learning), dalam bentuk kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang edukatif, kreatif, dan jangan lupa yang menyenangkan.
- Mememenuhi hak-hal anak sebagaimana ditetapkan berdaarkan konvensi PBB (1999) tersebut.
- Bahkan kegiatan yang dilaksanakan dalam program FDS lebih mengutamakan kegiatan kokurikuler atau ekstrakurikuler (yang tentu saja ditetapkan oleh sekolah bersama semua pemangku kepentingan sekolah (stakeholders). Inilah yang menurut formula kurikulum menurut Prof. Dr. Engkoswara disebut bukan sebagai mata pelajaran, tetapi disebut sebagai kegiatan-kegiatan atau segala sesuatu yang mendukung upaya pencapaian tujuan pendidikan.
Jika dalam pendidikan formal semuanya dirancang secara terstruktur, terutama dari aspek kurikulumnya, namun dalam pendidikan informal, keluarga menjadi madrasah pertama dan utama. Tulisan ini khusus membicarakan pendidikan keluarga. Pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga. Bagaimana keluarga, cq bapak dan ibu melaksanakan proses pendidikan untuk anak-anaknya. Ingat pendidikan bukan pengajaran apalagi pelajaran. Bukan itu. Mungkin perlu dijelaskan dulu pendidikan atau dalam Bahasa Inggris education, atau pedagogy yang secara etimologis memiliki akar kata paes yang arinya anak dan agogos artinya membimbing. Jadi pendidikan itu artinya membimbing anak. Bukan mengajar anak, karena mengajar dalam Bahasa Inggris beda dengan pendidikan, karena pengajar atau pembelajaran sama dengan teaching yang diberi makna sebagai transfer of knowledge atau memindahkan ilmu dari pemilik ilmu kepada yang membutuhkan ilmu. Nah, ini sebenarnya konsep lama pengajaran, yang dalam proses itu ada orang dewasa (adult) dan ada pihak yang belum dewasa. Nah, ada konsep baru di sini. Apa itu dewasa? Orang disebut dewasa jika telah dapat melakukan sesuatu atas tanggung jawab sendiri. Jadi pihak yang melakukan pendidikan adalah orang dewasa. Sementara pihak yang perlu dididik adalah mereka yang belum dewasa. Konsep baru pendidikan adalalah setiap orang menjadi guru, dan setiap buku adalah ilmu. Bahkan setiap tempat adalah sekolah. Saat anak ke kamar kecil, saat itulah anak mengenal “sekolah.” Itulah sebabnya ada yang menyebutkan bahwa “semua tempat itu adalah sekolah, semua orang itu adalah guru, dan semua buku – termasuk tulisan yang diunggah dalam portal ini – adalah ilmu.” Itulah keluasan makna pendidikan, dengan ketiga jalur pendidilam, yang ketiga jalur pendidikan tersebut harus saling bekerja sama secara sinergis.
Nah, kembali ke pengertian hipnoparenting, berasal dari kata Hypnos dan Parenting. Hypnos artinya teratur dan parenting arting orang tua. Jadi hypno parenting adalah usaha orang tua dengan menggunakan konsep hypnosis. Dengan demikian, hypno parenting adalah penggunaan konsep berfikir positif untuk mendekati, berkomunikasi, melakukan persuasi antarsesama manusia.
- Menerapkan konsep berpikir positif. Semua kesempatan harus diterima dengan konsep berfikir positif, antara lain:
- Semua harus dilihat dari segi baik – bukan jelek
- Semua harus dilihat bahwa semuanya sehat – bukan sakit
- Semua harus merasa senang atau happy – tidak susah (unhappy). Proyek kebahagiaan yang pernah saya tulis itu bukan di mana-mana tapi di sini (tunjukan di mana?) Di sini, sambil menunjuk di dada sebelah kiri. Bukan di ekstern (tidak ditentukan oleh pihak lain, tapi ditentukan diri sendiri (intern).
- Semua harus memiliki harapan (ekspektasi) yang berhasil – bukan tidak berhasil.
Oleh karena itu, kalau Anda bersin, janganlah cepat mengucapkan: oh aku mau pilek, oh aku mau batuk – karena semua itu akan membuat Anda benar-benar terjadi, karena semua perkataan yang diucapkan adalah “doa.” Oleh karena itu, lebih baik ucapkanlah ALHAMDULILLAH.
- Menerapkan seni berkomunikasi dengan konsep berfikir positif (3 S = senyum, sapa, salam), antara lain:
- Setiap bertemu harus menunjukkan muka tersenyum
- Setiap bertemu harus saling menyapa
- Setiap bertemu harus saling memberikan salam
Dengan demikian, berilah senyum kepada setiap teman ketika bertemu, dan sapalah, dan salinglah memberikan salam, karena memberi salam hukumnya sunah, tapi membalas salam hukumnya wajib.
- Menerapkan seni persuasi, antara lain:
- Setiap bertemu, ajaklah untuk melaksanakan amal amal saleh.
- Setiap bertemu, ajaklah untuk meninggalkan larangan-Nya.
- Setiap bertemu, ajaklah bersama-rama untuk bersyukur.
Masalah dan jalan keluarnya.
- Setiap yang hidup pastilah mempunyai masalah. Tidak ada kehidupan tanpa masalah. Tapi yakinlah bahwa tidak ada masalah tanpa disiapkan jalan keluar oleh Allah SWT. Oleh karena itu, yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Sama dengan keyakinan bahwa tidak ada penyakit tanpa obatnya. Penyebab masalah atau sakit, baik yang dialami oleh anak-anak sampai dengan dewasa, 70% disebabkan oleh sebab psikosomatis (kejiwaan) faktor non medis dan sisanya 30% dusebabkan oleh faktor medis. Oleh karena itu salah satu alternatif menyembuannya dengan hipnotherapi, termasuk hipnoterapi untuk berbagai macam tujuan, misalnya hypnoparenting (orang tua), hypno birthing (melahirkan), dan sebagainya.
- Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian. Apakah anak Anda bermasalah? Apakah andak Anda nggak mau makan, atau malas belajar, tidak bisa fokus, kecanduan games online, seribu satu masalah yang mungkin akan Anda hadapi dalam kehidupan yang luas ini. dll. Metode penyembuhan dengan hipnoterapi bisa menjadi alternatif untuk anda. Secara umum hipnoterapi, termasuk di dalamnya adalah hypno parenting perlu kita pelajari, kita fahami, dan yang paling pokok adalah kita amalkan. Berbicara tentang ilmu, ada tiga hal yang harus mendapatkan perhatian: 1) dipelajari dengan sungguh-sungguh, 2) kita fahami ilmu tersebut, dan kemudian 3) kita beritahukan kepada orang lain, untuk dipraktikkan.
- Hipnoterapi bisa dilakukan oleh semua orang karena merupakan seni berkomunikasi dalam bahasa verbal dan non verbal, seni melakukan persuasi. Salah satu metode yang terkenal adalah mencari akar persoalan seseorang dengan penelusuran masa lalu. Khusus untuk anak-anak hipnoterapi adalah ilmu untuk mendidik anak yang dibesarkan dengan menggunakan metode hipnosis modern. Untuk anak-anak bisa diterapkan saat usia mereka 3 tahun sampai tahap kuliah, sebelum memasuki usia dewasa.
Agar efektif, para orang tua disarankan mengikuti sesi hipnoterapi dan kemudian disugestikan kepada anak-anak mereka khususnya pada anak-anak yang dianggap punya masalah. Otak manusia terdiri dari otak sadar dan otak bawah sadar. Pada orang dewasa sekitar 12% adalah otak sadar, 88% adalah otak bawah sadar. Otak bawah sadar anak adalah sekitar 95%. Artinya dari ilmu hipnosis diketahui hipnosis adalah komunikasi atau perintah ke otak bawah sadar . Otak bawah sadar adalah otak perasaan dan emosi dan merupakan longterm memori yang akan diingat sampai anak dewasa. Artinya perintah dan kata-kata orang tua 95%masuk ke pikiran anak tanpa di filter atau disaring.
Agar hipnosis yang disampaikan pada orang tua benar-benar efektif, sugestinya bisa dilakukan pada pagi hari pada saat anak sedang dalam keadaan tenang atau dalam kondisi relaks. Penyampaiannya harus diawali dengan senyum dari para orang tua. Bila masuk ke alam bawah sadar maka dampaknya akan tahan lama. Kata kata lembut penuh kasih sayang adalah salah satu kunci suksesnya mendidik anak. Hindari kata terlalu keras dan negatif. Bila sudah terkena maka penyembuhannya makan waktu yang cukup lama.
Melakukan persuasi melalui ilmu hipnosis adalah salah satu teknik terapi terhadap anak yang bermasalah (pemarah, anak emosional, sulit makan, sulit minum susu, dll). Secara prinsip membujuk harus didahului dengan sesuatu yang menyenangkan bagi anak yakni secara halus dan lembut serta intonasi yang baik. Sangat efektif bila dilakukan dengan sentuhan-sentuhan fisik kecil seperti pada tangan, pipi, dll. Kunci berkomunikasi saat anak mengalami masalah adalah dengan cara memberikan yang terbaik kepadanya, berkomunikasilah dari hati ke hati. Terlebih kalau kita mensugesti anak dengan senyum dan disertai dengan kata-kata yang lembut dan melalui komunikasi yang tepat. Sumber: diadpsi dan dikembangkan dari beberapa sumber.
Depok, 18 Agustus 2016.