Liputan6.com, Jakarta – Persiapan Indonesia menghadapi Olimpiade Rio de Janeiro bukan hanya soal teknis. Ya, Indonesia juga menyiapkan seragam khusus untuk parade atlet (defile) saat pembukaan.”Kita ingin sesuatu yang berbeda. Seragam defile biasanya kan batik atau jas. Kali ini kita gabungkan jas dan batik,” ujar Ketua CDM Indonesia, Raja Sapta Oktohari dalam jumpa pers diJakarta, Jumat (15/7/2016).
Baca Juga
Mengintip Rumah Singgah Mewah Mourinho dan Pemain MU
Persipura Jayapura Gilas PBFC
Roberto Mancini Doyan Nonton Film Porno
Seragam defile Indonesia nantinya akan berwarna merah putih. Pemilihan warna ini tidak terlepas dari warna bendera Indonesia.
Selain itu, pada bagian depan, terdapat gambar burung garuda serta batik bermotifkan parang. Tiap gambar pun memiliki makna tersendiri. “Nanti yang laki-lakinya akan mengenakan udeng (ikat kepala khas Bali). Kita ingin menampilkan kalau Indonesia itu besar dan kaya budaya,” kata Raja Sapta.
Perancang seragam ini, Prima Suci Aryani mengungkapkan, gambar garuda ditaruh sebagai lambang kebesaran Indonesia. Sedangkan, pemilihan motif parang adalah untuk melambangkan semangat tinggi Indonesia untuk meraih medali emas.
“Parang juga salah satu motif batik tertua. Kita ingin menampilkan akar budaya Indonesia. Mudah-mudahan, bisa membanggakan Indonesia,” kata Prima.
Indonesia meloloskan 25 atlet ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Jumlah tersebut meningkat dibanding Olimpiade London 2012 di mana Indonesia hanya mengirimkan 22 atlet. Cabang olahraga bulu tangkis mengirimkan paling banyak atlet dengan 10 atlet, termasuk peraih emas Olimpaide 2008, Hendra Setiawan. Ketika itu, dia berpasangan dengan Markis Kido. Pada Olimpiade 2016, Hendra berpasangan dengan Muhammad Ahsan. Bersama Ahsan, Hendra meraih juara dunia dan All England.
Sedangkan, dua atlet Indonesia dari cabang renang, Yessy Yosaputra dan Glenn Victor mendapatkan wild card. Namun, Glenn Victor masih harus menunggu kepastian, sebab, PRSI selaku induk olahraga renang Indonesia sepakat mengirim Glenn karena prestasinya lebih baik dari I Gede Siman Sidartawa yang menerima beasiswa Olympic Solidarity.
Sesuai kesepakatan KOI dan IOC, atlet yang berangkat ke Olimpiade dengan status wild card adalah mereka yang menerima beasiswa Olympic Solidarity.
Selengkapnya: bola.liputan6.com