JAKARTA–Pengadaan buku teks pelajaran Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2016/2017 dilakukan oleh sekolah.
Tahun-tahun sebelumnya pengadaan buku dilakukan dengan lelang di pusat oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP). Tahun ini buku pelajaran dibeli melalui e-katalog.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengungkapkan, ada lebih dari 40 juta eksemplar buku dengan total 105 judul yang dapat dibeli lewat e-katalog.
"Kenapa dijual online, karena kami ingin transparansi ada di atas meja. Harganya lebih rendah dari het (harga eceran tertinggi)," kata Didik, Senin (8/8).
Pembelian buku lewat e-katalog memperkecil kemungkinan masalah yang timbul akibat pengadaan yang dilakukan terpusat.
Misalnya, sekolah sudah membayar buku yang disiapkan namun bukti tidak dapat dikirim karena masalah teknis, atau sebaliknya.
Dengan e-katalog, transaksi jadi lebih mudah. Guru tinggal buka laman e-katalog, melakukan pemesanan, buku dikirim, dan pembayaran dilakukan dengan menggunakan dana BOS.
Didik menuturkan, untuk pengadaan buku ini 10 perusahaan telah menandatangani kontrak. Pemesanan buku di situs tersebut sudah dilakukan sejak 10 Juli lalu.
Berdasarkan surat edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 10/D/KR/2016 tanggal 1 Juli 2016, kepala sekolah menugaskan operator Dapodik untuk melakukan pemesanan buku pada halaman daring penyedia dengan menggunakan user ID dan password Dapodik.
Buku yang disediakan di e-katalog ini merupakan buku referensi yang disiapkan oleh pemerintah. Adanya buku ini tidak untuk membatasi ruang kreatif guru karena guru tetap dapat menggunakan buku lain saat mengajar di kelas selama kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD)-nya selaras.
"Buku ini hanya salah satu referensi, guru bisa memiliki referensi lain untuk bahan mengajarnya," tandas Didik. (esy/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com