JAKARTA – Gagasan sekolah sehari penuh yang belakangan menjadi polemik di masyarakat dinilai sebagai upaya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk memperkenalkan diri, sebagai pengganti Anies Baswedan.
Bahkan, peneliti pada Renaissance Political Research and Studies (RePoRT), Ibnun Hasan Mahfud, menyebut cara mencari perhatian (Caper), yang digunakan Muhadjir, terbilang unik.
"Apalagi jabatannya saat ini sebelumnya diisi oleh sosok yang cukup populer di tengah masyarakat, sehingga perlu cara yang sedikit berbeda agar masyarakat ngeh, bahwa mendikbud hari ini bukan lagi Anies Baswedan, tapi Muhadjir Effendy," ujar Ibnun melalui siaran persnya, Rabu (10/8).
Cara berkenalan yang sedikit berbeda dilakukan Muhadjir, lanjutnya, cukup sukses. Itu terbukti dalam tiga hari terakhir, semua orang memperbincangkan keberadaannya, termasuk Parpol, Ahok dan Wapres ikut berkomentar soal hal ini.
"Saya kira popularitasnya kini nomer dua setelah Sri Mulyani dari orang-orang yang baru masuk dalam kabinet. Tak heran pula jika kemudian isu ini jadi trending topic dan sampai ada petisi yang menolak full day school," tutur Ibnun.
Ibnun menambahkan, masyarakat sebelumnya hanya tahu bahwa Muhadjir tak lebih dari sekedar representasi wajah Muhammadiyah di kabinet. Namun, dengan hadirnya isu full day school menjadikan dirinya dikenal publik secara luas, tanpa perlu sibuk memperkenalkan diri.
"Saya ucapkan selamat atas kesuksesannya dalam memperkenalkan diri. Semoga ke depan terobosan yang dilakukannya mampu membuat penasaran banyak pihak, sehingga tak perlu sibuk digembar-gemborkan, tapi orang dengan sendirinya mencari tahu karena kebijakannya memang sudah menjadi harapan semua orang," harap Ibnun.(fat/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com