BONTANG – Pemkab Bontang, Kaltim, akan melakukan penyisiran anggaran untuk mengatasi defisit APBD Bontang 2016. Langkah ini kemungkinan bakal menyentuh insentif guru swasta di Kota Bontang.
Hanya saja berapa pemotongannya, belum diketahui. Selama ini, guru swasta menerima dana instentif yang bersumber dari APBD Bontang sebesar Rp 1 juta per bulan dan Rp 300 ribu per bulan dari Provinsi Kaltim.
“Pemkot sekarang lagi ‘tsunami’ anggaran. Termasuk anggaran pendidikan. Berbagai pilihan sedang dan akan diputuskan. Saat ini sudah terjadi pengurangan anggaran proyek fisik, pengurangan anggaran ATK (alat tulis kantor, Red.), perjalanan dinas, anggaran sosialisasi, hingga pemotongan tunjangan e-performance. Nah, siapa tahu, akan menyisir juga tunjangan guru swasta. Saya minta jangan ribut ya. Ibarat saat ini orangtua sedang susah, anak-anak harus diam dan mensyukuri yang ada,” ungkap Kepala Disdik Bontang Dasuki.
Dasuki pun berusaha meminta persetujuan dari guru PAUD yang hadir agar semua tidak ribut seandainya terjadi pemotongan tunjangan guru swasta.
“Setuju dan sepakat ya, untuk tidak ribut. Misalnya kalau biasa menerima Rp 1 juta, mungkin yang diterima tinggal Rp 700 ribu,” tanya Dasuki.
Dasuki pun menjelaskan, selama ini, seluruh guru swasta menerima insentif dari APBD Bontang sebesar Rp 1 juta per bulan dan Rp 300 ribu per bulan dari Pemprov Kaltim.
Bagi guru yang belum tercatat, statusnya biasanya belum menyelesaikan S1 atau belum setahun mengajar. Ia pun memberikan semangat bagi guru yang belum S1 segera menyelesaikannya.
“Untuk mendapatkan insentif harus selesaikan S1-nya. Sekarang ini yang sudah pasti tidak ada lagi insentifnya Rp 300 ribu dari Pemprov Kaltim untuk bulan Oktober, November dan Desember (tahun 2016, red.),” pungkasnya. (gs/sam/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com