PEKALONGAN – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kembali mewacanakan Sabtu dan Minggu sebagai libur sekolah, yang berlaku secara nasional.
Wacana sekolah 5 hari ini kembali,mendatangkan pro kontra dalam dunia pendidikan.
Tak sedikit pihak sekolah yang menolak dengan alasan-alasan yang mereka paparkan, begitu juga yang menerimanya.
Namun bagaimana tanggapan para siswa yang sudah mengikuti pola belajar 5 hari sekolah?
SMKN 4 Pekalongan adalah satu-satunya SMKN di Pekalongan yang sudah menggunakan sistem sekolah 5 hari. Dua hari libur sekolah, yakni Sabtu dan Minggu.
Banyak suka dan duka yang siswa rasakan dalam menjalani sistem full day scholl.
Ketua Osis SMKN 4 Pekalongan, Lutvian Akbar menyatakan, "Menurut saya sih sistem full day school ini sangat menyenangkan ya, belajar jadi lebih maksimal, terus waktu yang digunakan jelas bermanfaat karena pulang sore jadi kita malah langsung pulang ke rumah tidak main-main yang gak jelas."
Senada dengan Lutvian, Wan Abe Syukur juga menganggap sekolah 5 hari membuat waktu jadi lebih efektif dan efisien.
"Lebih enak 5 hari sekolah sih, kan liburnya 2 hari jadi waktunya cukup 1 hari untuk istirahat dan 1 hari lagi untuk mengerjakan tugas sekolah yang menjadi pekerjaan rumah, biasanya kan kalau libur hanya sehari saja ngos-ngosan mengerjakan tugas, mana bisa buat istirahat," imbuh laki-laki yang akrab disapa Abe ini.
Sedangkan, A Andi Fallich siswa kelas 12, menuturkan, mengatakan, tidak ada alasan menolak sistem 5 hari sekolah.
Karena menuurtnya, setelah dijalani jauh lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan sekolah 6 hari.
"Kalau awal-awal sempat kaget iya, karena dari kelas 11 saya kan biasa menggunakan sistem 5 hari sekolah, tiba-tiba saja setelah saya kelas 12 tahun 2016 ini digandi full day school. Sempat khawatir tapi setelah dijalani ternytaa sangat menyenangkan,” ucap Andi .(mal/sam/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com