JAKARTA- Indonesia saat ini masih dilingkari buta aksara. Meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklaim angka buta aksara menurun jauh dari 2004 (14, 9 juta) hingga 2015 (5,8 juta), namun tidak satu pun provinsi yang 100 persen bebas buta aksara.
Data Kemendikbud 2015 menyebutkan, dari 34 provinsi, hanya empat yang persentase penduduknya tuna aksara di bawah dua persen. Selebihnya di atas dua persen.
"Memang tidak ada provinsi yang bebas murni dari buta aksara, namun ada beberapa yang persentase buta aksaranya sedikit. Dari 34 provinsi yang penduduknya hampir 100 persen bisa baca tulis adalah Sulawesi Utara," kata Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar, Sabtu (10/9).
Adapun provinsi dengan persentase penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun terendah adalah Sulut 0,45, Kalsel (0,50 persen), DKI Jakarta (0,70 persen), dan Kaltim (0,97 persen).
Disusul Kaltara 1,09 persen, Riau (1,28 persen), Kepri (1,5 persen), Maluku (1,5 persen), Sumut (1,61 persen), dan Sumbar (1,72 persen).
Kemudian Sumsel 1,78 persen, Banten (186 persen), Malut (1,87 persen), Lampung (1,93 persen), dan DI Yogyakarta (2,02 persen). (esy/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com