Dua Puluh Tiga Kabupaten Terbanyak Buta Hurufnya di Indonesia: Trenggalek Tidak Termasuk

0
1663
Soekarno - Pemberantasan buta huruf
Soekarno - Pemberantasan buta huruf

Oleh: Suparlan *)

Setelah menulis tentang 6 (enam) provinsi yang terbesar jumlah warganya yang buta huruf, dan kemudian menulis tentang 23 (dua puluh tiga kabupaten) yang terbesar jumlah warganya yang buta huruf,  Masdik.com mencari-cari nama Jawa Timur dan Kabupaten Trenggalek. Jangan-jangan Trenggalek termasuk kabupaten yang terbanyak buta aksaranya. Maka dilihatlah satu persatu nama kabkonya dari nomor satu sampai nomor terakhir. Dan …. Alhamdulillah, nama itu tidak diketemukan. Jadi Trenggalek tidak termasuk dalam daftar kabupaten yang terbesar jumlah warga buta hurufnya. Alhamdulillah, Trenggalek adalah kota kelahiran Masdik.com. Tapi setelah melihat daftar provinsi yang terbesar jumlah warga buta hurufnya, ternyata Jawa Timur adalah menduduki urutan pertama, sebagai provinsi yang paling banyak warganya yang buta huruf. Masdik menulisnya dengan judul “aduh .. aduh enam provinsi yang terbesar jumlah warganya yang buta huruf “ (periksa tulisan tersebut dalam Masdik.com.

Dua puluh tiga kabupaten yang terbanyak jumlah warga buta aksaranya tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut. Nama Bupati dan Wakil Bupatinya seharusnya dimasukkan dalam kolom tabel tersebut, agar dicari korelasinya dengan jumlah warga buta aksaranya tersebut. Kali ini tidak dimasukkan dalam kolom, biar Bupati dan Wakil Bupati di daerah kabupaten tersebut dapat menuliskan sendiri. Dua puluh tiga kabupaten tersebut adalah sebagai berikut. Para bupati dan wakil bupati mohon dapat menulisnya sendiri dalah kolom tersebut.

Tabel 1: 23 Kabko yang paling banyak warga buta aksaranya (usia 15 – 59)

No Kabko Bupati dan Walikota Jumlah warga buta huruf (orang)
1 Jember 167.118
2 Sumenep 127.408
3 Sampang 121.147
4 Lombok Tengah 117.247
5 Deiyai 103.675
6 Indramayu 102.118
7 Lombok Barat 101.90
8 Bogor 98.845
9 Brebes 98.120
10 Bangkalan 80.251
11 Probolinggo 79.490
12 Malang 74.239
13 Cirebon 70.565
14 Pasuruan 66.837
15 Karawang 64.574
16 Puncak Jaya 64.515
17 Bojonegoro 63.456
18 Pamekasan 62.255
19 Tuban 59.579
20 Lebak 58.224
21 Situbondo 56.661
22 Banyuwangi 55.312
23 Toraja Utara 54.387

Sumber: Paudni Kemendikbud, 2015 (11/9).

Ada beberapa pertanyaan korelasi tentang Kabupaten yang warganya banyak buta aksara tersebut, sebagai berikut.

  1. com mengetahui bahwa Kabupaten Banyuwangi memiliki Bupati yang kreatif. Banyak kegiatan budaya yang dilahirkan oleh Bupati ini. Tapi mengapa Bupati yang kreatif ini memiliki warga yang masih banyak buta aksaranya? Mudah-mudahan tidak ada korelasinya antara Bupati dan Walikota Banyuwangi dengan banyaknya warga yang buta aksara. Namun, Masdik.com dapat menelusuri karus kematian Angelin, yang ibu dan ayahnya berasal dari Banyuwangi, dan telah rela memberikan anaknya untuk diadopsi oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kemudian menjadi kasud pembunuhan anak perempuan bernaya Angelin itu. Korelasi yang dapat dicari adalah Banyuwangi memiliki masalah kefakiran (kemiskinan), yang pasti terkait dengan kekufuran. Ibu dan ayahnya merelakan Angelin untuk diadopsi oleh orang tua yang telah membunuhnya karena faktor kekufuran.
  2. Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan di Madura dan beberapa kabupaten di kabupaten tapal kuda di Jawa Timur adalah termasuk kabupaten yang kuat nilai-nilai keislamannya. Tapi apakah mempunyai korelasi dengan jumlah warga yang banyak buta aksaranya? Seharusnya umat yang kuat ke-Islamannya seharusnya seharusnya sangat peduli terhadap perintah IQRA? Apakah perintah “membaca” tersebut hanya membaca huruf Arab? Mestinya tidak. Mudah-mudahan tidak ada korelasi antara kekuatan Islam di kabupaten ini dengan banyaknya warga buta aksara. Artinya semakin kuat Islamnya semakin banyak yang buta aksaranya?
  3. Kabupaten Malang. Siapa yang tidak tahu Malang? Apakah datanya ada yang salah? Atau Dirjen Paudnya telah salah dalam menyebutkan Kabupaten Malang sebagai kabupaten yang tinggi buta aksaranya? Apakah yang dapat dicari korelasi warga buta aksara dengan dengan Kabupaten Malang? Masdik.com memahami Kabupaten Malang tempat universitas terkenal di Indonesia. Masdik.com sendiri lulusan IKIP Malang. Mengapa Kabupaten Malang mempunyai warga yang masih banyak buta huruf? Pastilah kita mengetahui bahwa Mendikbud adalah mantan Rektor Universitas Malang yang gedungnya sangat megah! Apakah pantas banyak warga yang buta huruf? Apakah Kabupaten Malah di sini punya korelasi dengan daerah tapal kuda Jawa Timur, yang nota bene memiliki buta aksara yang besar untuk tingkat provinsi? Inilah korelasi yang masih harus dicari.
  4. Kabupaten Lebak, masuk Provinsi Banten. Sementara Banten adalah termasuk 6 (enam) provinsi yang tidak masuk provinsi terbesar jumlah warga yang masih buta aksara. Apakah korelasi Kabupaten Lebak ini terkait dengan banyaknya warga yang masih makan “nasi aking” seperti diceritakan oleh teman-teman? Tapi apakah kondisi sosial ekonomi berpengaruh besar terhadap besarnya warga yang buta aksara? Masdik.com melihat banyak warga di Kabupaten Trenggalek yang makan “nasi tiwul” yang yang dibikin dari gaplek. Toh Trenggalek tidak masuk kategori mempunyai warga yang masih banyak buta hurufnya? Ataukah korelasinya mirip fengan Kabupaten Tuban, Situbondo yang juga mempunyai warga yang buta huruf?
  5. Kabupaten Puncak Jaya dan Deiyai mungkin mudah dicari korelasinya, karena masih dalam wilayah enam provinsi yang nomor wahid buta hurufnya. Pastilah kabupaten ini masuk kategori 3 T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Tapi saya sangat terkesan kepada ucapan teman saya yang sering bertuas di Papua. Meskipun warga Papua masih banyak yang tinggal dipohon-pohon, tapi mereka sudah menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik. Setelah dapat menggunakan Bahasa Indonesia dalam arti mengucapkan atau bahasa lisan, insyaallah ke depan dapat menggunakan bahasa Indonesia tulisan.
  6. Berikutnya adalah Kabupaten Lombar (Lombok Barat) dan Loteng (Lombok Rengah). Apakah yang dapat dicari korelasinya? Apakah berkorelasi dengan Bupati dan Wakil Bupatinya? Apakah karena posisi Bupati dan Wakil Bupatinya terkait korelasinya dengan jumlah warga yang masih banyak? Bahkan, Masdik.com sedikit mengetahui bahwa warga provinsi NTB dikenal sebagai daerah yang kuat Islamnya, karena terdapat organisasi kemasyarakatan Islam yang kuat. Korelasi apakah yang lebih pas? Mudah-mudahah cara Wallahu alam.
  7. Terakhir, bagaimana dengan kabupaten Toraja Utara? Kabupaten ini adalah termasuk kabupaten yang masih tinggi angka buta hurufnya, padahal kabupaten Toraja Utara termasuk wilayah provinsi yang nomor wahid bebas buta hurufnya. Informasi dari teman Masdik.com do bus jemputan dari Depok ke kantor Kemendikbud sangat bermenfaat. Beliau sering bercerita kepada Masdik.com tentang para lurah atau kepala desa sering menanyakan kepada warga tentang kemampuan membaca Alkitab untuk mengetahui kemampuan Agamanya. Oleh karena itu warga Sulawesi Utara pada umumnya memang sudah bisa baca tulis, alias sudah bebas buta huruf. Lalu, bagaimana korelasi Kabupaten Toraja Utara? Oleh karena itu Provinsi Maluku Utara masih kakegori yang nomor wahid sebagai provinsi yang paling rendah buta aksaranya. Meski Kabupaten Toraja masuk provinsi yang lalin kecil angka buta hurufnya, informasi sahabat Masdik.com tersebut telah dapat mencari korelasi yang sangat kuat. Apakah itu? Kabupaten Toraja Utara termasuk kawasan 3 T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Faktor inilah yang menyebabkan kabupaten ini masuk dalam kategori wilayah yang mempunyai jumlah warga yang tuna aksara yang besar.

Akhirul kalam, mudah-mudahan informasi tersebut dapat memudakan kita semua utuk mengetahui jumlah angka buta huruf di daerah kabupaten di Indonesia. Amin.

Depok, 10 September 2016.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.