JPNN.com SURABAYA – Sebagai salah satu kekhasan yang dimiliki Indonesia, batik ternyata tak hanya disukai oleh warga Indonesia saja.
Nyatanya, Aniello Iannone L. begitu bersemangat ketika diajari cara membatik.
Mulai dari membuat motif, pemberian malam dengan teknik mencanting, hingga proses pelunturan malam.
Dengan beragam motif yang bisa dibuat, mahasiswa dari University of Naples L’Orientale Italia ini memilih pola daun untuk digambar di tas kanvas miliknya.
Tak hanya Aniello, masih ada empat mahasiswa asing lainnya yaitu Lee So-yeong dan Song Yujeong dari Hankuk University of Foreign Studies Korea Selatan, Bassoree Wani dari University Muang District Thailand serta Jiraphat Sirichon dari Walailak University Thailand yang Rabu (28/9) tampak tekun mencelupkan canting berisi lelehan malam.
Selama kurang lebih sebulan, kelima mahasiswa asing yang mengikuti program beasiswa non gelar bernama Darmasiswa di Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya ini diajak untuk lebih mengenal Indonesia yaitu salah satunya dengan membatik.
Karena dalam setiap motif yang ada di batik dianggap memiliki filosofi berbeda-beda.
Sehingga dengan mengajarkan mereka membatik, kelima mahasiswa asing ini akan lebih mengenal budaya berikut dengan pola pikir masyarakat Indonesia.
“Meski datang dari negara yang berbeda-beda, antusiasme mereka untuk belajar batik sangat tinggi. Bahkan Aniello merasa kerasan, lupa jika kelas ini adalah kelas terakhir,” tutur Andereas Pandu, dosen pengajar mata kuliah Indonesian culture in practice UK Petra Surabaya.
Sebelumnya, terlebih dahulu Andereas menjelaskan kepada kelima mahasiswa asing tersebut bahwa motif batik di Indonesia sangat beragam mulai dari motif sederhana seperti segitiga atau lingkaran hingga yang rumit seperti binatang.
“Sehingga motif batik tas mahasiswa satu dengan yang lainnya tidak sama,” tambahnya sambil menunjukkan tas motif bunga kreasi dari mahasiswa Korea Selatan.
Kepala Biro Administrasi Kerjasama dan Pengembangan (BAKP) UK Petra Surabaya Meilinda mengungkapkan bahwa UK Petra Surabaya memiliki program Indonesian Spectrum yang mampu memfasilitasi proses pembelajaran mahasiswa asing penerima Darmasiswa. (rul/hen/jpg)
Selengkapnya: www.jpnn.com