SURABAYA –Polda Jatim berkunjung ke sekolah khusus untuk memberikan nasihat terkait kasus kekerasan yang dilakukan murid dan orang tua terhadap guru. Misalnya, yang dilakukan Polda Jatim di SMAN 5 kemarin.
Polda Jatim melalui program Polda Serbu Sekolah hadir di sekolah tersebut sejak pagi. Tidak hanya memberikan sosialisasi, polisi Pama Polda Jatim yang telah lulus PTIK Angkatan 68/Widya Jagratara juga terlibat dalam upacara bendera. Iptu Aristianto Budi Sutrisno menjadi inspektur upacara.
Di hadapan ratusan siswa, polisi yang biasa disapa Aris itu mengatakan, kedatangannya ke sekolah tersebut merupakan wujud empati terhadap beberapa kasus kekerasan terhadap guru.
"Seperti di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah, terjadi pemukulan terhadap guru oleh orang tua dan siswa," katanya.
Aris menambahkan, guru merupakan pahlawan yang tanpa peran mereka, dirinya dan semua siswa tidak bisa berkembang dan menjadi generasi unggul. Guru, tegas dia, merupakan perwakilan orang tua di sekolah yang mengajarkan banyak ilmu baru dan kepribadian.
"Teguran dari guru jadikan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Guru menegur berarti ada yang salah. Untuk itu, harus introspeksi dan mengoreksi diri," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia dan tim Biro SDM Polda Jatim juga menyosialisasikan penerimaan Polri yang bersih dan transparan. Sosialisasi itu dilakukan untuk menjaring siswa yang memiliki minat untuk menjadi polisi. Dengan begitu, para siswa bisa mempersiapkan diri jauh-jauh hari. (eko/c7/nda/flo/jpnn)
Selengkapnya: www.jpnn.com