Reuni University of Houston 1987/1988

0
1234
University of Houston
University of Houston

Oleh: Suparlan *)

Pada tanggal 20 Desember 2016, Pak Dimyati, begitu biasa saya memanggilnya, telah menggagas untuk mengadakan reuni lulusan University of Houston 1987/1988. Kalau tidak salah, beliaulah satu-satunya alumnus yang telah menyandang gelar Guru Besar di Universitas Terbuka Bersama Pak Chairul Anam, beliau telah menggagas acara reuni ini. Memang, tidak semua alumnus yang hadir dalam acara tersebut. Gagasan tersebut setidaknya telah menggelitik para alumnus untuk menghayati tentang pentingnya acara reuni tersebut. Maklum, sudah dua puluh delapan tahun tidak saling berjumpa. Dari tahun 1988 s/d 2916 tidak berjumpa. Menurut catatan Ibu Sri Hamda, salah satu alumnus yang cantik ini, sudah lima orang alumnus yang sudah meninggalkan kita untuk selamanya. Itulah sebanya, setelah short writing ini, saya akan menulis tentang makna reuni yang hakiki.

Alhamdulillah, reuni ini telah kita mulai. Memang, Allah SWT yang telah mengaturnya. Baru kali ini terpikir mengapa reuni ini diadakan reuni yang menyenangkan. Hal tersebut dapat kita maklumni. Para alumnus pada umumnya adalah pekerja keras. Seperti Pak Suwarso, sosok guru yang sangat rajin, selain menjadi guru, beliau juga menjadi peternak sapi yang setiap hari masih harus mencari rumput untuk sapi-sapinya. Rumput yang dikumpulkan itu juga masih harus dipikul di pundaknya. Bagaimana mungkin harus memikirkan pertemuan reuni ini? Yah, Pak Rachmanlah yang harus memikirkan. Jadi, setelah menyandang gelar M. Ed, yang diperoleh dari University of Houston, para alumnus langsung start dengan kegiatan belajar mengajar di daerahnya masing-masing, sehingga tak memikirkan perlunya acara reuni segala. Maka pantaslah jika Pak Rachman tiba-tiga menelepon saya untuk hadir dalam acara reuni tersebut. Tidak tanya sana sini apa acaranya dan sebagainya, saya langsung menyanggupi telepon tersebut. Insyaallah, Pak. Untuk dapat berkomunikasi dengan alumnus yang lain pun saya tidak punya nomor HP-nya. Entah gimana nantilah setelah ketemu di tempat reuni di Masjid Al Akbar Surabaya.

Datang lebih awal.

Reuni diadakan pada tanggal 20 Desember 2016. Tapi ternyata saya memperoleh informasi dari Pak Rachman tanggal 20 Desember 2016. Mungkin waktu itu masih ada perubahan hari dengan berbagai pertimbangan. Saya ternyata pesan tiket tanggal 19 Desember. Saya tiba di Surabaya pukul 09.00 WIB. Mungkin saking ingin ketemu dengan teman-teman. Ketika telpon Pak Chairul Anam, dan saya diberitahu bahwa pertemuannya besok, saya jawab “ya sudahlah Pak,” isyaallah ada hikmah di balik semuanya. Saya dijemput adik ipar saya, dan ketika mendengar celoteh saya dengan Pak Anam, bahwa saya datang lebih awal  tersebut, maka ipar saya mengatakan, “Ya sudah mas, kita ke Mojokerto saja.” Saya langsung menyetujui untuk memanfaatkan waktu pergi ke Mojokerto.Kapan lagi kalau tidak sekarang? Saya selalu mengatakan dalam tulisan singkat seperti ini, “Allah SWT juga yang telah mengaturnya.” Manusia punya rencana, tapi Allah juga yang menetapkannya. Pak Rachman yang merencanakan tanggal 20 Desember 2016 untuk mengadakan reuni. Tapi Allah jugalah yang menggerakkan kaki saya untuk memesan tiket tanggal 19 Desember 2016. Akhirnya, Allah SWT jugalah yang telah mengaturnya. Kemudian kami dengan ipar saya langsung terus ke Mojokerto, menuju rumah keprabon mertua saua. Istri saya adalah anak pertama mertua saya yang punya rumah di Brangkal, Kabupaten Mojokerto. Ipar yang mengajak langsung ke Mojokerto itu adalah adik istri saya. Jadi, kami berdua langsung terus ke Mojokerto, rumah keprabon mertua saya tersebut. Sebagai pengetahuan, istri saya punya tinggalan dari mertua saya tersebut. Alhamdulillah.

Peserta reuni University of Houston

Alumnus University of Houston ini sebanyak 32 orang guru SPG (Sekolah Pendidikan Guru) dari seluruh Indonesia, yang tersebar hampir di seluruh provinsi. Pak Rachman, seorang alumni yang mencapai tingkat akademis tertinggi dan gelar Guru Besar, tiba-tiba berinisiatif untuk mengadakan reuni untuk pertama kali. Lho kok tiba-tiba ya? Maksudnya, lho kok tidak dulu-dulu diadakan kegiatan reuni itu. Itulah yang saya katakan Allah SWT jugalah telah mengaturnya. Terus terang ini pelajaran yang penting bagi pembaca. Coba bayangkan! Tiga puluh dua (32) orang yang dipilih dari guru-guru SPG (Sekolah Pendidikan Guru) dari seluruh Indonesia, yang berasal lima mata pelajaran: (1) matematika, (2) IPA, (3) IPS, dan (4) Olah Raga terpilih dari seluruh guru yang memperoleh tugas belajar untuk mengikuti program master di University of Houston selama dua tahun, yakni 1987 – 1988. Mestinya, Pak Rachman ini menjelaskan apa latar belakang dan tujuan utama acara reuni ini. Saya sendiri pun tidak terpikir sama sekali untuk mengusulkan acara apa yang menarik dilaksanakan. Ya, alhamdulilllah meski lambat, acara ini pun dapat diadakan. It is better late than never. Saya ingat ucapak Pak Jamus (dari mata pelajaran Matematik) yang berusaha untuk menerapkan Bahasa Inggris kepada dosennya. “You are very lazy Sir.” Tentu saja dosen tersebut sangat terkejut. Tapi maksud Pak Jamus adalah “You are very busy.” Maka tertawalah teman-teman setelah mengetahui maksud sebenarnya Pak Jamus. Itulah salah satu cerita lucu para alumnus yang gayeng dijadikan bahan cerita calam acara reuni.

Meski belum dapat berjalan dengan lancar sebagaimana direncanakan, gagasan Pak Rachman setidaknya sudah berjalan. Malah insyaallah reuni ini direncanakan akan diladakan minimal sekali dalam setahun, yakni setiap bulan Desember. Semua yang hadir dalam pertemuan ini menyetujui rencana tersebut. Tentu saja, tulisan singkat ini akan menjadi bahan pemikiran tentang rencana kegiatan reuni tersebut ke depan. Insya Allah. Allah jualah yang akan mengaturnya. Kalau tidak mengajak semua anak dan cucunya, dalam acara tersebut akan menjadi “gayeng”dengan cerita tentang cucu-cucu yang lucu-lucu. Siapa yang punya cucu terbanyak? Ini akan menjadi bahan cerita dalam reuni ini.

Salah satu manfaat yang terpenting reuni ini adalah silaturahim. Silaturahim dapat memperpanjang usia, karena dengan reuni sel-sel kehidupan yang sudah akan mati akan dapat hidup kembali, insya Allah. Tentu saja, reuni tersebut akan dapat saling doa-mendoakan, bahkan akan dapat saling bantu-membatu jika salah seorang di antara pesertanya terdapat keseulitan dan masalah, atau minimal akan saling memberikan pertimbangan jika ada alumnus yang punya masalah.

*) Laman: www.suparlan.com; Surel: me@suparlan.com; Portal: Masdik.com

Depok, 20 Desember 2016.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.